Minggu, 24 Maret 2019

Ip Address Dan Subnetting



Internet Protocol Address

Ip Address merupakan alamat dari sebuah komputer yang di bentuk  oleh sekumpulan bilangan biner sepanjang 32 bit sampai 128 bit yang dipakai sebagai alamat identifikasi untuk tiap komputer host dalam suatu jaringan Internet. Panjang dari angka ini adalah 32 bit (IP versi 4), dan 128 bit (IP versi 6) yang menunjukkan alamat dari komputer tersebut pada jaringan Internet berbasis TCP/IP.


Contoh IP Address versi 4 : 192.168.100.1 dan 10.57.38.223
IP Address Memiliki 2 bagian, yaitu Network ID dan Host ID .
Secara default Net ID nya adalah 192.168.100 dan Host ID nya adalah 1,
Agar komputer bisa saling terhubung , IP yang digunakan Net ID nya harus sama, dan Host ID nya harus berbeda.



Kelas Ip Address

Kelas A , pada kelas A 8 bit pertama adalah network Id, dan 24 bit selanjutnya adalah host Id,kelas A meiliki network Id dari 0 sampai 126.

Kelas B , pada kelas B 16 bit pertama adalah network Id, dan 16 bit selanjutnya adalah host Id, kelas B memiliki network id dari 128 sampai 191

Kelas C, pada kelas C 24 bit pertama adalah network Id, dan 8 bit selanjutnya adalah host Id, kelas C memiliki network id dari 192 sampai 223

Kelas D, IP kelas D digunakan untuk multicasting, yaitu penggunaan aplikasi secara bersama-sama oleh beberapa komputer, dan IP yang bisa digunakan adalah 224.0.0.0 – 239.255.255.255

Kelas E,  memiliki range dari 240.0.0.0 – 254.255.255.255, IP ini digunakan untuk eksperimen yang dipersiapkan untuk penggunaan IP address di masa yang akan datang 




Subnetting

Subnetting adalah teknik memecah network (jaringan komputer) menjadi beberapa subnetwork yang lebih kecil. Subnetting hanya dapat dilakukan pada IP Address kelas A, kelas B, dan Kelas C saja. Dan dengan teknik subnetting, maka suatu network dapat menciptakan beberapa network tambahan, tetapi hal itu sayangnya bisa mengurangi jumlah maksimum host yang ada dalam tiap network tersebut.
Misalkan saja sebuah kantor ingin membagi kerja menjadi 3 divisi, dengan masing-masing divisi memiliki 15 komputer (host). Dan untuk dapat membagi jaringan ke-3 divisi tersebut, dalam halnya untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, maka jaringan di kantor itu perlu untuk di Subnetting.
Ada beberapa alasan mengapa kita perlu melakukan Subnetting, yang diantaranya adalah,

  1. Untuk meng-efisienskan alokasi IP Address dalam sebuah jaringan guna dapat memaksimalkan penggunaan IP Address tersebut.
  2. Mengatasi masalah perbedaan hardware dan media fisik yang digunakan dalam suatu jaringan komputer, karena pada dasarnya Router IP hanya dapat mengintegrasikan berbagai network dengan media fisik yang berbeda apabila network tersebut memiliki IP Address yang unik.
  3. Meningkatkan pengamanan dan mengurangi kongesti atau ketidakstabilan akibat terlalu banyaknya host dalam suatu network.

Sedangkan untuk melakukan proses subnetting, maka kita perlu melakukan beberapa proses yang diantara lain adalah:

  1. Menentukan jumlah subnet yang dihasilkan oleh subnet mask
  2. Menentukan jumlah host per subnet
  3. Menentukan subnet yang valid
  4. Menentukan alamat broadcast untuk tiap subnet
  5. Menentukan host – host yang valid untuk tiap subnet 


Subnet Mask

Subnetmask digunakan untuk membagi network dan hostnya. Address mana saja yang berfungsi sebagai SUBNET, mana yang HOST dan mana yang BROADCAST. Semua itu bisa kita ketahui dari SUBNET MASKnya. SUBNET MASK DEFAULT ini untuk masing-masing Class IP Address adalah sbb:




Subnetmask diperlukan oleh TCP/IP untuk menentukan apakah suatu jaringan yang dimaksud adalah termasuk jaringan lokal atau non lokal.

Network ID dan host ID di dalam IP address dibedakan oleh penggunaan subnet mask. Masing-masing subnet mask merupakan pola nomor 32-bit yang merupakan bit groups dari semua (1) yang menunjukkan network ID dan semua nol (0) menunjukkan host ID dari porsi IP address.



Sebuah subnet mask tidak mewakili sebuah device atau network di internet. Subnet mask digunakan untuk menandakan bagian mana dari IP address yang digunakan untuk menentukan network ID. Anda dapat langsung dengan mudah mengenali subnet mask, karena octet pertama pasti 255, oleh karena itu 255 bukanlah octet yang valid untuk IP address class.

Terdapat aturan-aturan dalam membuat Subnet Mask:
Angka minimal untuk network ID adalah 8 bit. Sehingga, oktet pertama dari subnet pasti 255.
  1. Angka maksimal untuk network ID adalah 30 bit. Anda harus menyisakan sedikitnya 2 bit untuk host ID, untuk mengizinkan paling tidak 2 host. Jika anda menggunakan seluruh 32 bit untuk network ID, maka tidak akan tersisa untuk host ID. Ya, pastilah nggak akan bisa. Menyisakan 1 bit juga tidak akan bisa. Hal itu disebabkan sebuah host ID yang semuanya berisi angka 1 digunakan untuk broadcast address dan semua 0 digunakan untuk mengacu kepada network itu sendiri. Jadi, jika anda menggunakan 31 bit untuk network ID dan menyisakan hanya 1 bit untuk host ID, (host ID 1 digunakan untuk broadcast address dan host ID 0 adalah network itu sendiri) maka tidak akan ada ruang untuk host sebenarnya. Makanya maximum network ID adalah 30 bit
  2. Karena network ID selalu disusun oleh deretan angka-angka 1, hanya 9 nilai saja yang mungkin digunakan di tiap octet subnet mask (termasuk 0). Tabel berikut ini adalah kemungkinan nilai-nilai yang berasal dari 8 bit.

Penghitungan Subnetting

Penghitungan subnetting bisa dilakukan dengan dua cara, cara binary yang relatif lambat dan cara khusus yang lebih cepat. Pada hakekatnya semua pertanyaan tentang subnetting akan berkisar di empat masalah yaitu:

  • Jumlah Subnet.
  • Jumlah Host per Subnet.
  • Blok Subnet.
  • Alamat Host- Broadcast.

Penulisan IP address umumnya adalah dengan 192.168.1.2. Namun adakalanya ditulis dengan 192.168.1.2/24 artinya bahwa IP address 192.168.1.2 dengan subnet mask 255.255.255.0. Lho kok bisa seperti itu? Ya, /24 diambil dari penghitungan bahwa 24 bit subnet mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah: 11111111.11111111.11111111.00000000 (255.255.255.0). Konsep ini yang disebut dengan CIDR (Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992 oleh IEFT.



sumber refrensi :
https://zachjr.wordpress.com/2016/01/26/ip-address-dan-subnetting/
https://www.indoworx.com/subnetting-dan-subnet-mask/
https://iptektikom.blogspot.com/2016/12/subnetting-dalam-struktur-jaringan-komputer.html
http://www.adalahcara.com/2013/05/pengertian-kelas-ip-address-adalah.html











Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Macam-Macam Topologi Jaringan, Kelebihan Dan Kekurangan

1. Topologi Ring Topologi jaringan yang dipakai untuk menghubungkan sebuah komputer dengan komputer lainnya dalam sebuah rangkaia...